TOKO BUKU DISKON SEPANJANG MASA, DISKON s/d 50%
Sedia buku TK/ PAUD, SD, SMP/SMK, Soal-soal ujian, UAN, UASBN, SBMPTN, Evaluasi Ulangan Umum, Agama Islam, Umum, Perguruan Tinggi: Ekonomi, Akuntansi, manajemen, pajak, hukum, undang-undang, mipa, fisika, kimia, biologi, matematika, elektro, listrik, teknik industri, kimia, arsitektur, sipil, lingkungan, perawat, bidan, kedokteran, atlas, statistika, metodologi penelitian kualitatif, kuantitatif, pendidikan, penelitian tindakan kelas PTK, penelitian tindakan sekolah PTS, penulisan skripsi, tesis, disertasi, agama, syariah, proses belajar mengajar, komunikasi, jurnalistik, komputer, dll.
Telp. 0271-7655232 HP/WA 085601967147;
email tokobukuantik@gmail.com


CARA BELANJA

Jumat, 11 September 2015

TEORI KRIMINOLOGI KONTEKS DAN KONSEKUENSI EDISI KELIMA


Judul Buku : TEORI KRIMINOLOGI KONTEKS DAN KONSEKUENSI EDISI KELIMA
Pengarang : j. Robert lilly
Penerbit : Kencana
Cetakan  :  Ke-5
Tahun Terbit : 2015
Bahasa : Indonesia
Jumlah Halaman : 566 hlm
Kertas Isi : CD
Cover : Soft
Ukuran : 17 x 24 cm
Berat : 800 gram
Kondisi : Baru
Harga :  Rp     210,000 diskon 15% 
Bayar :  Rp     178,500
Stock : 1





TEORI KRIMINOLOGI KONTEKS DAN KONSEKUENSI EDISI KELIMA
Pengarang: j. Robert lilly
Penerbit: Kencana

DAFTAR ISI

1. KONTEKS DAN KONSEKUENSI TEORI
Teori dalam konteks sosial     
Teori dan kebijakan: ide menimbulkan konsekuensi  
Konteks,teori, dan kebijakan: rancangan buku ini     
Menciptakan kriminologi: teori arus utama    
Pergolakan sosial dan kebangkitan teori kritis           
Teori kriminologi di era konservatif   
Teori kriminologi di abad ke-21         
Kesimpulan    

2. MENCARI "MANUSIA KRIMINAL"
Spiritualisme..................................................
Aliran klasik: kriminal sebagai kalkulator      
Aliran positivist kejahatan sebagai sesuatu yang ditentukan
Kelahiran aliran positivis:teori manusia kriminal dare lombroso        
Warisan lombroso: tradisi kriminologi italia  
Pencarian lanjutan akar kejahatan individual 
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan          
Aliran positivis dan kontrol kriminal biologis
Aliran positivis dan reformasi peradilan kriminal      
Kesimpulan    

3 MENOLAK INDIVIDUALISME
Mazhab chicago         
Mazhab kriminologi chicago: teori dalam konteks    
Teori kejahatan (delinkuensi) remaja 
Teori zona konsentris burgess
Disorganisasi dan delinkuensi
Transmisi nilai-nilai kriminal  
Status empiris teori disorganisasi sosial         
Ringkasan      
Teori asosiasi diferensial sutherland  
Organisasi sosial diferensial   
Asosiasi diferensial    
Aplikasi teori  
Warisan kriminologi mazhab chicago
Kecakapan kolektif    
Teori penyimpangan kultural 
Teori belajar sosial akers        
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan          
Mengubah individu    
Mengubah komunitas 
Kesimpulan    

4 KEJAHATAN DI MASYARAKAT AMERIKA
Teori anomie ddan ketegangan          
Teori ketegangan merton       
Amerika sebagai masyarakat kriminogenik    
Konteks teori ketegangan      
Ketidakpuasan status dan delinkuensi           
Anak-anak nakal        
Delinkuensi dan kesempatan 
Warisan kriminologis dart teori ketegangan  
Menilai teori ketegangan        
Teori ketegangan umum agnew         
Kejahatan dan impian amerika: teori anomie-institusional    
Masa depanteori ketegangan 
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan          
Memperluas kesempatan        
Menjinakkan impian amerika 
Kesimpulan    

5. MASYARAKAT SEBAGAI PENYEKAT
Akar teori kontrol       
Pendahulu teori kontrol         
Teori anomie durkheim          
Pengaruh mazhab chicago      
Teori-teori kontrol awal         
Teori reiss tentang personal dan kontrol sosial          
Teori kontrol sosial berfokus keluarga dari nye         
Teori pengendalian reckless   
Psikologi sosial dari did         
Dorongan dan tarikan
Faktor-faktor dalam pengendalian luar          
Faktor-faktor dalam pengendalian dalam      
Ringkasan      
Sykes dan matza: netralisasi dan teori penyimpangan           
Teknik netralisasi       
Teori penyimpangan   
Konteks teori kontrol 
Konteks 1950-an        
Konteks 1960-an        

6. KOMPLEKSITAS KONTROL
Dua teori hirschi dan teori-teori lainnya        
Teori pertama hirschi: ikatan sosial dan delinkuensi  
Pendahulu hirschi       
Perspektif sosiologis hirschi   
Mengapa kontrol sosial itu penting    
Empat lkatan sosial    
Menilai teori ikatan sosial      
Teori kedua hirschi: kontrol-diri dan kejahatan         
Kontrol-diri dan kejahatan     
Menilai teori kontrol-diri        
Kontrol-diri dan lkatan sosial
Teori kontrol sosial hirsch! Yang direvisi      
Kompleksitas kontrol 
Teori kontrol-kekuasaan hagan          
Teori keseimbangan kontrol tittle      
Teori koersi diferensial colvin
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan          
Kesimpulan    

7. IRONI INTERVENSI NEGARA
Teori labeling 
Konstruksi sosial dart kejahatan        
labeling sebagai kriminogenik: menciptakan penjahat karier
Pernyataan awal teori labeling           
Labeling sebagai self-fulfilling prophecy       
Menilai teori labeling 
Konteksteori labeling 
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan          
Dekriminalisasi           
Divers!           
Proses hukum yang adil         
Deinstitusionalisasi    
Memperluasteori labeling       
Teori rasa malu dan kejahatan dari braithwaite         
Teori defiansi sherman           
Teori mobilitas paksa dari rose dan clear       
Implikasi kebijakan: keadilan restoratif dan re-entri narapidana       
Kesimpulan    

8. KEKUATAN SOSIAL DAN KONSTRUKSI KEJAHATAN
Teori konflik   
Perintisteori konflik   
Mark dan engels: kapitalisme dan kejahatan 
Simmel: bentuk-bentuk konflik         
Bonger: kapitalisme dan kejahatan    
Sutherland dan sellin: konflik kultur dan kejahatan  
Vold: konflik dan kejahatan  
Konteks teori: gejolak 1960-an          
Variasi teori konflik   
Turk: proses kriminalisasi       
Chambliss: kejahatan, kekuasaan, dan proses legal   
Quinney: realitas sosial, kapitalisme, dan kejahatan  
Teori konflik dan penyebab kejahatan           
Konsekuensi teori konflik      
Pendekatan marxis     
Kriminologi penciptaan perdamaian  
Kesimpulan    

9 ARAH BARU DALAM TEORI KRITIS
Modernitas dan postmodernitas        
pemikiran kriminologi postmodern: akhir dart narasi besar?
Menengok kembali pengaruh awal eropa dan inggris
Latar belakang: kriminologi baru       
Argumen teoretis       
Kritikterhadap kriminologi baru        
Realisme kiri awal      
Teori   
Konsekuensi dari realisme kiri/kriminologi baru        
Meninjau ulang kriminologi baru       
Realisme kiri dewasa ini        
Kriminologi eropa baru          
Kontribusi dan konteks          
Abolisionisme
Konsekuensi abolisionisme    
Pentingnya suara lain: jockyoung      
Kriminologi kultural   
Modernitas akhir dan globalisasi: perubahan kontekstual     
Konsekuensi kriminologi kultural      
Kriminologi konflik   
Latar belakang: kontribusi utama amerika
Konsekuensi dari "aliran baru kriminologi konfik"    
Kesimpulan    

10 GENDERING KRIMINOLOGI
Teori feminis
Latar belakang           
Perintis dan tema prafeminis  
Cesare lombroso         
W. I. Thomas 
Sigmund freud           
Otto pollak     
Kemunculan pertanyaan baru: meng i kutsertakan perempuan
Gelombang kedua: dari emansipasi wanita ke patriarki         
Emansipasi wanita dan kejahatan      
Patriarki dan kejahatan          
Variasi pemikiran feminis      
Perspektif feminis awal          
Perspektif feminis kontemporer         
Persinggungan ras, kelas sosial, dan gender  
Maskulinitas dan kejahatan: doing gender    
Gendering kriminologi           
Jalur gender ke pelanggaran hukum   
Kejahatan gender       
Tendered lives
Feminisme postmodern dan gelombang ketiga          
Konsekuensi dari keragaman perspektif feminis       
beberapa implikasi dari kriminologi feminis
Terhadap kebijakan koreksi   
Kesimpulan    

11. KEJAHATAN PIHAK YANG KUAT
Teori kejahatan kerah-putih   
Pengungkapan kejahatan kerah-putih: edwin h. Sutherland  
Pidato philadelphia    
Menjadi bapak kejahatan kerah-putih
Mendefinisikan kejahatan kerah-putih           
Menjelaskan kejahatan kerah-putih    
Kultur organisasional 
Kulturtak etis 
Kultur oposisi 
Normalisasi deviasi    
Ketegangan dan peluang organisasional        
Ketegangan dan anomie        
Peluang kriminogenik
Memutuskan untuk melanggar           
Menyangkal perasaan bersalah           
Kejahatan kerah-putih sebagai pilihan rasional          
Kejahatan korporat-negara     
konsekuensi teori kejahatan kerah-putih: implikasi kebijakan
Kesimpulan    

12 KEMBALI MENDUKUNG PENGHUKUMAN
Kriminologi konservatif          
Konteks: amerika serikat era 1980-an dan 1990-an   
Penurunan ekonomi amerika serikat  
Persistensi ketimpangan di amerika serikat    
Retorika stabilitas      
Warisan agenda politik konservatif   
Variasi teori konservatif         
Kejahatan dan sifat manusia: wilson dan herrnstein  
Teori   
Menilai crime and human nature        
Kejahatan dan the bell curve: herrnstein dan murray
Pikiran kriminal          
Memilih menjadi kriminal: kejahatan itu menghasilkan         
Kejahatan dan kemiskinan moral       
Broken windows: toleransi disorganisasi publik        
Konsekuensi teori konservatif: implikasi kebijakan   
Kesimpulan    

13 MEMILIH KEJAHATAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Teori aktivitas rutin don teori pilihan rasional           
Teori aktivitas rutin: kesempatan dan kejahatan        
Kimia kejahatan: pelaku, target, dan penjaga
Pandangan pelaku pelanggaran          
Implikasi kebijakan: mereduksi kesempatan untuk berbuat jahat      
Teori pilihan rasional  
Pilihan rasional dan kejahatan
Apakah pilihan pelaku pelanggaran itu rasional?       
Teori deterensi perseptual      
Kesimpulan    

14 MENINJAU KEMBALI PENCARIAN "MANUSIA KRIMINAL"
TEORI BIOSOSIAL   
Psikologi evolusi: meninjau kembali darwin  
Diversitas teoretis      
Penilaian         
Neurosains:teori neurologi dan biokimia       
Teori biososial mednick         
Perkembangan otak dan kejahatan    
Teori biokimia
Genetika         
Genetika perilaku       
Genetika molekular    
Epigenetika    
Faktor risiko biososial dan faktor protektif   
Faktor risiko   
Faktor protektif          
Racun lingkungan      
Konsekuensi teori biologist implikasi kebijakan        
Agenda untuk riset dan kebijakan     
Pencegahan dan penanganan 
Konstruksi kejahatan 
Tantangan ke depan   
Kesimpulan    

15 PERKEMBANGAN PENJAHAT
Teori klan-hidup         
Teori kejahatan terintegrasi
Teori terintegrasi         paradigms kontrol-ketegangan terintegrasi dari elliott
Dan rekan-rekannya   
Teori interaksional thornberry
Implikasi kebijakan    
Kriminologi jalan hidup: kontinuitas dan perubahan  kriminologi dalam krisis: meninjau ulang gottfredson
Dan hirschi     
Model perkembangan sosial-interaksional patterson 
Delinkuensi awal        
Delinkuensi yang muncul terlambat   
Intervensi dengan keluarga    
Teori adolescence-limited/life-course-persistent
Dart moffitt   
Perilaku antisosial life-course-persistent        
Perilaku antisosial adolescence-limited          
Menilai teori moffitt  
Sampson dan laub: meninjau kembali teori ikatan sosial       
Teori kontrol sosial informal berdasar usia    
Menilai teori jalan-hidup sampson dan laub  
Merevisi teori kejahatan berdasar kelompok usia memikirkan kembali tindak kejahatan: teori desistensi kogniti
Teori skrip penebusan maruna
Teori transformasi kognitif giordano et al.    
Konsekuensi teori: implikasi kebijakan          
Kesimpulan    
Referensi        
Photo credits  
Indeks
Para penulis    





Tidak ada komentar:

Posting Komentar